Ah! Nusantara

Standar

Orang-orang mengenalnya dengan sebutan nusantara
Sejarahnya penuh luka dan prahara
Pernah berkuasa sampai ujung Malaya sana
Zaman Majapahit dan Sriwijaya sebagai cerita
Berdatangan raksasa yang menjelma jadi manusia
Sampai raksasa hanya tinggal nama
Berganti si matahari yang berwajah ganda
Seumur jagung berkata Jayabaya
Menanti ucapan Soekarno dan Hatta
Menjadi tanda nusantara tertawa

Kuasa berganti para syuhada negara
Memerintah dengan undang-undang dasar empat lima
Tak lupa Pancasila
Indonesia tanah air beta
Tempat luka besar yang terus menganga

Kembali ke undang-undang dasar dan Pancasila sebagai sumpah
Rakyat mengharap mendapatkan arah
Pada mulanya sakti walau berdarah
Menanam emas dan perak di atas dan bawah
Mahkota dan bajunya besar membuat gagah

Berdarah-darah menyisakan amarah
Ucap tak didengar sebagai petuah
Mahkota dan baju ditanggalkan sudah
Nusantara menjadi gundukan sampah
Dimana-mana baru ketahuan badannya bernanah
Istana raja sebagai saksi semuanya tumpah-ruah
Jelata memuncak meratapi susah
Besi-besi kecil bebas mencari arah
Menembus daging-daging tipis tak bernoktah
Itulah tanda tanah memerah

Dua belas sudah janji menggema menjadi sukma
Nusantara katanya balik tertawa
Akan dirinya tak kunjung sehat juga
Menjadi negeri yang begundalnya penuh rupa
Berubah tak menentu karena trisula
Satu-persatu tanah dijarah
Lautan emas tapi nelayan dan ikannya resah
Trisula kini tumpul termakan sumpah-serapah
Nusantara tak bertuan menunggu sedekah
Susah, tak berubah, pasrah, ah!!

Karya: Satriwan
Jumat, 11 Juni 2010

About Satriwan Salim

Saya seorang mahasiswa lulusan jurusan ilmu sosial politik fakultas ilmu sosial unj. Keinginan saya untuk berkuliah di kampus negeri merupakan cita-cita dari kecil. Namun, ragu rasanya hati ini untuk bisa berkuliah, sebab orang tua tidaklah mampu seperti keluarga lain. Saya mencoba meranatu mengikuti jejak orang tua (bapak) untuk bersekolah smp dan SMA di Bogor. Dengan prestasi yang lumayan saya bisa mendaptkan beasiswa ketika di SMA. Sehingga ditawarkan untuk mengikuti program PMDK dari salah satu PTN di Jakarta oleh guru SMA tersebut. Syukur pada Allah, akhirnya saya diterima sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta melalui jalur PMDK. Pengalaman Organisasi 1. Ketua Rohis SMAN 1 Ciawi, Bogor (Periode 2003-2004) 2. Staf Bazis LDK UNJ (Periode 2005-2006) 3. Staf Dep. Kaderisasi Islamic Center Al-Ijtima'i, FIS UNJ (Periode 2006-2007) 4. Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial Politik, FIS UNJ (Periode 2006-2007) 5. Ketua Bidang Pemberdayaan Anggota, HMI Koorkom UNJ (Periode 2006-2007 dan Periode 2007-2008) 6. Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Minang (KMM) Koorkom UNJ (Periode 2008-2009) 7. Sekretaris Jenderal Himpunan Nasional Mahasiswa PKN (HIMNAS PKN) (Periode 2008-2009) 8. Aktif di Pusat Kajian dan Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial (PKPIS), UNJ

Tinggalkan komentar